Monday, July 9, 2018

Tutorial Cara Penyemaian alpokat biar cepat tunas

Alpokat merupakan tanaman yang mudah dikembamgkan









Syarat Tumbuh

Iklim
    Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun, angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/h dapat mematahkan ranting dan batang tanaman alpukat yang lunak, rapuh dan mudah patah.

    Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah.

    Iklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal 2-6 bulan kering, tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal tanah terdapat air dengan kedalaman hingga 2 m.

    Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan berkisar 40-80%. Untuk ras Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim. kering, bila dibandingkan dengan ras Hindia Barat.

    Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar 12,8-28,3 oC. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu antara 15-30 oC atau lebih.

    Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat tergantung setiap ras masing-masing , antara ras lain Meksiko memiliki toleransi kekuatan hingga -7 oC, Guatemala sampai -4,5 oC, dan Hindia Barat sampai 2 oC.

Media Tanam

Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik.

Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).

Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang.
Ketinggian Tempat

Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl., sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000 m dpl.
Teknik Budidaya Alpukat


Pembibitan



    Persyaratan Bibit
    Bibit yang baik antara lain yang berasal dari
    Buah yang sudah cukup tua.
    Buahnya tidak jatuh hingga pecah.
    Pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.

Penyiapan Bibit
Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) dan vegetatif (penyambungan pucuk/enten dan penyambungan mata/okulasi).

Dari ketiga cara itu, bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah (6-8 tahun) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah (1-4 tahun) dan buah yang didapatkannya mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Teknik Penyemaian Bibit
Penyambungan pucuk (enten)

Pohon utama digunakan untuk enten adalah tanaman yang sudah berumur 6-7 bulan atau mungkin juga telah berumur 1 tahun, tanaman yang berasal dari biji yang berasal dari buah yang sudah tua dan masak, tinggi 30 cm/kurang, dan jaringan penting di dasar tidak berkayu batang.

Sebagai cabang sambungannya digunakan ujung dahan yang masih muda dan berdiameter lebih kurang dari 0,7 cm. Dahan dipotong miring sesuai dengan celah yang ada di pohon-pohon sepanjang kurang lebih 10 cm, dan kemudian dimasukkan ke dalam celah pohon yang sisi pokok diikat/dibalut.

Bahan yang baik untuk mengikat adalah karet gelang, plastik, rafia/kain berlilin. Dan disarankan sebaiknya penyambungan pada pohon pokok dilakukan serendah mungkin supaya tidak dapat tunas pada tanaman pokok.

Enten-enten yang telah disambung diletakkan di tempat teduh, tidak berangin, dan lembab. Setiap hari tanaman disiram, dan untuk mencegah serangan penyakit tanaman harus disemprot dengan fungisida. Pada musim kemarau hama tungau putih sering menyerang, untuk itu sebaiknya dicegah dengan semprotan kelthane.



Bibit biasanya dapat dipindahkan ke kebun setelah usia 9-16 bulan, dan pemindahannya dilakukan pada saat permulaan musim hujan.
Penyambungan mata (okulasi)

Okulasi produksi bibit dilakukan di dasar pohon berusia 8-10 bulan. Sebagai mata yang akan dicangkokkan diambil dari dahan yang sehat, dengan usia kurang lebih 1 tahun, dan matanya tampak jelas. Waktu yang paling baik untuk menempel yaitu pada saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya. Caranya adalah kulit pohon pokok disayat sepanjang 10 cm dan lebarnya 8 mm.

Kulit tersebut dilepaskan dari kayunya dan ditarik ke bawah lalu dipotong 6 cm. Selanjutnya memangkas mata dengan sedikit kayu dari cabang mata (enthout), kayu dilepaskan pelan tanpa merusak mata.



Kulit bermata dimasukkan di antara kulit dan kayu yang telah di sayat pada pohon pokok dan ditutup lagi, dengan catatan mata jangan sampai tertutup. Selanjutnya balut seluruhnya dengan pita plastik. Bila dalam 3-5 hari matanya masih hijau, berarti penempelan berhasil.

10-15 hari berikutnya setelah ditempelkan, tali plastik dibuka. Batang pohon pokok dikerat melintang sedalam setengah diameternya, kira-kira 5-7,5 cm di atas okulasi, dan dilengkungkan sehingga pertumbuhan mata dapat lebih cepat.

Setelah batang dari mata mencapai tinggi 1 m, bagian melengkung dari pohon pokok dipotong tepat di atas okulasi dan lukanya diratakan, kemudian ditutup dengan parafin yang telah dicairkan.

Pohon okulasi ini dapat dipindahkan ke kebun setelah usia 8-12 bulan dan pemindahan yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Dalam perbanyakan vegetatif yang perlu diperhatikan adalah untuk menjaga kelembaban udara tetap tinggi (+ 80%) dan suhu udara pada sambungan tidak boleh terlalu tinggi (antara 15-25°C).

Hal ini juga tidak harus dilakukan pada musim hujan berat dan terlalu banyak sinar matahari langsung. Benih yang berupa sambungan perlu disiram secara teratur dan dipupuk 2 minggu sekali. Pemupukan bisa bersamaan dengan penyiraman, yaitu dengan melarutkan 1-1,5 g urea / NPK ke dalam 1 liter air.

Pupuk daun dapat juga diberikan pada dosis dianjurkan pada kemasan. Sedangkan pengendalian hama dan penyakit dilakukan hanya bila diperlukan.
Pengolahan Media Tanam

Lahan untuk tanaman alpukat harus dikerjakan dengan baik; harus bersih dari pepohonan, semak belukar, tunggul-tunggul bekas tanaman, serta batu-batu yang mengganggu. Selanjutnya lahan dicangkul dalam atau ditraktor, lalu dicangkul halus 2-3 kali. Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kering sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim hujan.

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon